Oleh : Ahmad Fathullah, M.Pd
Sejak berdirinya pada 18 November 1912, Muhammadiyah memposisikan pendidikan sebagai instrumen utama dakwah dan pembaruan sosial. KH. Ahmad Dahlan meyakini bahwa pendidikan adalah jalan strategis untuk membentuk manusia beriman, berilmu, dan berkemajuan. Pemikiran ini tertuang dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah yang menegaskan tujuan “menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya” (PP Muhammadiyah, 2005).
Dalam konteks ini, kepemimpinan pendidikan Muhammadiyah memegang peran vital, bukan hanya sebagai pengelola administratif, tetapi juga sebagai pengarah ideologi, inovator, dan teladan moral.
Hakikat Kepemimpinan Pendidikan Muhammadiyah
Menurut Pedoman Pendidikan Muhammadiyah (PP Muhammadiyah, 2017), kepemimpinan pendidikan harus berlandaskan nilai-nilai tauhid, amanah, dan profesionalisme. Pemimpin pendidikan Muhammadiyah mengemban tiga mandat utama:
1. Menjaga Kemurnian Ideologi – memastikan lembaga pendidikan tetap pada garis manhaj Islam berkemajuan.
2. Menggerakkan Inovasi – memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan mutu pendidikan.
3. Membangun Karakter – membentuk insan berakhlak mulia sesuai tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah.
Kepemimpinan seperti ini sejalan dengan konsep servant leadership yang menempatkan pemimpin sebagai pelayan bagi misi pendidikan dan masyarakat (Greenleaf, 1977).
Fungsi Strategis Kepemimpinan Pendidikan Muhammadiyah
Berdasarkan penelitian Fathurrahman (2018) dalam Jurnal Tarbiyah, kepemimpinan pendidikan Muhammadiyah memiliki fungsi strategis sebagai:
Penentu Arah Kebijakan: Menetapkan visi dan misi pendidikan yang selaras dengan keputusan Muktamar Muhammadiyah.
Penggerak Mutu: Memimpin peningkatan kualitas guru, kurikulum, dan fasilitas.
Penguat Ideologi: Mengintegrasikan nilai Islam berkemajuan ke dalam semua aspek kegiatan belajar.
Jembatan Sosial: Menjalin kemitraan dengan masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha.
Tantangan Kepemimpinan Pendidikan Muhammadiyah
Beberapa tantangan yang dihadapi di era disrupsi ini antara lain:
1. Kompetisi Global – Lembaga pendidikan Muhammadiyah harus bersaing dengan sekolah internasional dan swasta modern.
2. Perubahan Karakter Peserta Didik – Terpengaruh arus budaya digital yang sering bertentangan dengan nilai Islami (Putra, 2021).
3. Keterbatasan SDM Ideologis – Tidak semua pimpinan memahami manajemen modern yang berpadu dengan ideologi Muhammadiyah.
Strategi Penguatan Kepemimpinan
Mengacu pada Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Muhammadiyah 2022–2030 (Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah, 2022), ada empat strategi kunci:
1. Penguatan Ideologi Kader Pendidikan – melalui Darul Arqam, Baitul Arqam, dan pelatihan kepemimpinan.
2. Peningkatan Kapasitas Manajerial – pelatihan profesional bagi kepala sekolah, direktur, dan rektor.
3. Integrasi Teknologi – memanfaatkan sistem informasi sekolah, e-learning, dan big data pendidikan.
4. Kolaborasi Strategis – membangun jejaring dengan stakeholder pendidikan nasional dan global.
—
Penutup
Kepemimpinan pendidikan Muhammadiyah adalah amanah dakwah yang menggabungkan nilai spiritual, profesionalisme, dan visi kemajuan. Pemimpin tidak hanya menjaga keberlangsungan lembaga, tetapi memastikan pendidikan menjadi jalan pembebasan umat dari kebodohan, kemiskinan, dan ketertinggalan.
> “Sesungguhnya Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11)
Dengan kepemimpinan yang visioner, adaptif, dan ideologis, pendidikan Muhammadiyah akan terus melahirkan generasi khairu ummah yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Daftar Pustaka
Greenleaf, R.K. (1977). Servant Leadership: A Journey into the Nature of Legitimate Power and Greatness. Paulist Press.
Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah. (2022). Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Muhammadiyah 2022–2030. Yogyakarta: PP Muhammadiyah.
PP Muhammadiyah. (2005). Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah. Yogyakarta: PP Muhammadiyah.
PP Muhammadiyah. (2017). Pedoman Pendidikan Muhammadiyah. Yogyakarta: PP Muhammadiyah.
Putra, A. (2021). Tantangan Pendidikan Islam di Era Digital. Jurnal Pendidikan Islam, 7(2), 145–158.
Fathurrahman, M. (2018). Kepemimpinan Pendidikan Muhammadiyah: Kajian Filosofis dan Praktis. Jurnal Tarbiyah, 25(1), 33–48.